Senjata Tidak Mampu Membunuh Ideologi

Penulis : Orgenes Asmuruf (Aktifis dan Pengamat Politik Papua)

Perjuangan pembebesan yang di lakukan oleh orang Papua, merupakan ideologi yang di yakini dan di pahami sebagai sebuah kebenaran yang di perjuangkan untuk di dapatkanya.

Dengan demikian jika kebenaran atas kebebasan jika belum di dapatkan makan perjuangan itu belum bisa berhenti. Sebuah ideologi, jika di yakini sebagai kebenaran maka perjuangan hingga nyawa pun menjadi taruhan.

Perjuangan kebebasan di Papua sudah dimulai ketika Papua di caplok oleh Indonesia melaui PEPERA yang tidak adil, tidak demokratis, dan melanggar HAM, sehingga orang Papua merasa bahwa kebenaran kebebasan Bangsa Papua di tipu oleh pelaksananaan jajak pendapat tahun 1969….

Perjuangan kebebasan Papua dimulai semenjak tahun 1969 melaui jalur diplomasi dan jalur perlawanan fisik atai yang di kenal dengan jalur kontak senjata. Jalur kontak senjata ini di balas dengan penempatan pasukan militer untuk mengatasinya.

Pengiriman pasukan militer untuk mengataainya dari tahun ketahun dan sudah hampir 40 tahun di lakukan namun tidak mampu menumpas atau menyelesaikan perlawanan dari orang Papua yang berjuang secara kontak sebjata…

Dari tahun ketahun perlawanan dari kedua pihak yang bertikai tidak perna terselesaikan. Banyak nyawa berguguran, banyak harta benda hilang begitu saja, banyak darah mengalir tanpa henti namun persoalan tidak pernah terselesaikan hingga saat ini.

Pemerintah Indonesia mengirim militer untuk menumpas OPM dan menganggap bahwa jika OPM berhasil di tumpas maka perjuangan kebebasan Papua akan selesai, ternyata itu pemahaman yang keliru hingga saat ini.

Buktinya banyak teroris yang beraksi di Indonesia, walau densus 88 menangkap, menembak, membunuh dan penjarakan kelompok teroris, namun teroris tidak perna berakhir di Indonesia, mengapa ?.. karena ideologi atau kebenaran yang di yakini oleh kelompok teroris.

READ  Bom Katedral Makassar, Ledakan Kilang Balongan dan Vatican?

Ideologi yang sama juga ada pada OAP yaitu ideolgi perjuangan untuk mendapatkan kebebasan, sehingga jika kebebasan itu belum terwujud maka perjuangan itu tetap berlanjut, hingga kebebasan itu benar-benar terwujud.

Pengiriman pasukan yang banyak ke Papua tidak mampu membunuh ideologi, sebab ideoligi itu tertanam dalam pikiran dan hati setiap orang Papua. Pikiran dan hati tidak bisa di bunuh oleh senjata, selain harus di hadapi juga denga pikiran yang jernih juga.

Pemerintah Indonesia harus melihat Timor Timur yang dulunya menjadi bagian dari Indonesia, tapi karena perang di balas dengan perang maka Intervensi Internasional atas nama HAM dan Demokrasi tidak terhindarkan, akhirnya Timor Timur lepas dan menjadi Negara merdeka dan berdaulat.

Kini Indonesia mencoba apa yang pernah di lakukan di Timor-Timur, juga di lakukan di Papua, dan itu hanya mengulangi kesalahan yang sama. Perang yang berlanjut saat ini akan selalu menjadi pantauan Dunia Internasional dan selalu di bahas dalam forum-forum resmi..

Oleh karena itu hentikan peperangan dan pengiriman pasukan yang berlebihan, dan mulai rubah pendekatan kontak senjata dengan dialog.
Membuka ruangan dialog atau perundingan menjadi solusi yang bermartabat. Red

Ikuti Madilog.id di google News

Business Info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *