Festival Komunikasi dan Edukasi 2019, Panggung Creator Content

Satu hal yang paling menarik dari acara yang diselenggarakan di Universitas Semarang atau lebih familiar dengan sebutan USM ini adalah diangkatnya Content Creator. Perkembangan istilah ini sangat menarik beberapa tahun belakangan. Seperti apa acara ini dikemas?

Sebagai salah satu pembuat konten di Kota Semarang, kami menyukai acara seperti ini. Apalagi segmen anak muda yang sekarang benar-benar memperhatikan diri mereka dalam keterlibatan industri kreatif.

Festival Komunikasi dan Edukasi (KOMED) yang digelar oleh Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) USM ini hadir bukan saja mewadahi mahasiswa untuk menampilkan sisi kreatif mereka, tapi juga sebagai sebuah nilai dari kampus yang berada di jalan Arteri Soekarno Hatta ini.

Tahun 2019 adalah tahun kedua penyelenggaraan acara yang dilangsungkan selama satu hari di gedung Auditorium Ir. Widjanarko ini pada tanggal 26 Juni 2019 dari jam 9 pagi hingga 9 malam.

Mengusung konsep festival, maka pengunjung yang diharapkan datang dari kalangan umum, mahasiswa hingga tingkat pelajar SMA atau SMK ini bisa melihat berbagai stan yang sudah dibuat semenarik mungkin.

Panggung utama, tempat kami hadir dalam sesi jumpa pers dan terakhir kami ke sini saat acara CNN disediakan untuk diisi sesi seminar. Rangkaian lainnya ada workshop, coaching clinic, festival K-Pop Dancing, dan sebagainya.

Saat tiba, stan kuliner sudah menyambut kami. Setelah proses registrasi, stan-stan lainnya dapat ditemui di dalam. Mulai dari stan fotografi, pameran foto hingga stan yang mewadahi para pembuat konten atau creator content.

Konferensi pers

Mungkin ini adalah pengalaman pertama kali buat kami yang hadir dalam sesi acara konferensi pers dengan melibatkan bukan hanya undangan dari pihak media, tapi undangan dan peserta yang hadir. Termasuk satu ruangan dengan lokasi acara festival diselenggarakan.

Jadi sesi jumpa pers ini lebih berasa seperti acara talk show ketimbang sesi khusus yang kami pikir untuk media yang biasanya kami hadiri. Sedikit mengganggu memang karena sedikit kehilangan fokus. Mungkin di masa depan, harus memikirkan tempat khusus tersendiri untuk awak media.

‘Dare to Express dipilih menjadi tema penyelenggaraan festival KOMED kedua dengan tujuan mengajak siswa SMA/SMK, mahasiswa dan masyarakat untuk mengekspresikan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki’. Zain Nugraha Aji, ketua panitia.

‘Festival Komunikasi dan Edukasi memberikan kontribusi penting bagi pengembang kreativitas generasi muda secara luas, dan khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi itu sendiri. Dan harapannya mampu menciptakan peluang kerja sama dengan berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, swasta, media dan berbagai komunitas yang menjadi stakeholder Ilmu Komunikasi FTIK USM’. Fajrianoor Fanani, Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

‘Kamu bisa punya freedom, tapi sudah tidak freedom saat mengganggu orang lain’. Archico Guiliano, Producer dan Jurnalis Australia Broadcasting Channel.

‘Media sosial itu buat cerita, media massa buat berita. Kalau kamu ingin jadi penulis, cari tulisan yang menginspirasi dan kreatif. Bila kamu ingin menjadi Youtuber, tonton banyak video yang dibuat Youtuber juga. Proses diceritakan, bisa jadi konten juga’. Anto Motulz, Content Creator Advisor.

READ  Jadi Tuan Rumah Kembali, Ini Agenda MXGP 2019 di Kota Semarang

Panggung Creator Content (pembuat konten)

Para kreator konten lokal Semarang mengisi sesi setelah acara jumpa pers.

Ini menarik melihat bagaimana istilah pembuat konten dimasukkan dalam rangkaian acara. Bukan sekedar membuka stan untuk melengkapi 6 stan yang disediakan, seperti fotografi, kuliner dan sebagainya, tapi juga panggung untuk pembuat konten lokal mengisi acara.

Selain itu, ada sesi tersendiri yang berbicara tentang pembuat konten dengan membawa Anto Motulz sebagai pembicara yang dalam rilis kami terima ditulis sebagai Content Creator Advisor.

Melengkapi nama-nama pembicara selain yang kami sebutkan di atas, masih ada Andreas Pasolympa (Motivator), Loecia Nhadilah Sannie (Corporate Communication Supervisor Allianz Indonesia, dan Faizal Rachman (Fotografer, Darwis Triadi School).

Promosi jurusan Ilmu Komunikasi

Hadirnya Festival KOMED di tahun kedua bukan saja memberi wadah bagi mahasiswa  untuk memanfaatkan pengetahuannya yang selama ini didapatkan dari bangku kuliah (teori). Mereka diberi kesempatan untuk langsung memprakterkkannya.

Acara ini juga jadi ajang kolaborasi mata kuliah yang melibatkan Manajemen Acara, Manajemen Public Relations, Fotografi, Internal dan Eksternal Public Relations serta Komunikasi Pemasaran. Menarik-menarik yah mata kuliah yang didapatkan di sini.

Kehadiran pelajar SMA/SMK yang turut hadir menjadikan ajang acara ini sebuah promosi jurusan Ilmu Komunikasi USM. Mereka dapat melihat senior-senior mereka yang sudah berkuliah dan apa saja yang didapatkan.

Untuk diketahui, bahwa acara seperti ini juga ada dalam Fakultas yang sama, yakni Festival Komukino. Itu berarti dalam satu tahun, Fakultas TIK memiliki dua agenda besar yang sangat menarik untuk dihadiri guna menambah pengetahuan tentang jurusan ilmu komunikasi bagi para pelajar untuk menentukan masa depan di bangku kuliah nantinya.

Festival KOMED secara keseluruhan memberikan perhatian pada dunia komunikasi dan segala perkembangannya terutama yang berkaitan dengan teknologi komunikasi yang dibarengi edukasi agar generasi muda mampu untuk memilah berbagai kegiatan positif yang yang berhubungan dengan Internet.

READ  Mudahnya Menjadi Buzzer Sekarang Ini

Keterlibatan alumni dalam sesi coaching clinic juga menarik. Harapannya untuk memberikan gambaran secara lugas tentang komunikasi dan berbagai bidang ilmu yang dapat diketahui.

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Ikuti Madilog.id di google News

Business Info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *