[Event] Menengok Pelatihan Bahasa Mandarin di Kota Lama Semarang Untuk Meningkatkan Mutu SDM Pariwisata

Ketika para pemandu di Kota lama Semarang mendapatkan pelatihan Bahasa Mandarin itu artinya mereka sedang mempersiapkan lebih besar lagi tujuan mereka dalam menawarkan jasa kepada wisatawan mancanegara yang berasal dari Tiongkok.

Senin sore (11/2/3019), kami melihat langsung pelatihan yang difasilitasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah. Tidak hanya pemandu Kota Lama yang wajahnya familiar buat kami, beberapa pemandu lain hingga masyarakat sekitar, ikut hadir.

Pelatihan ini dalam rangka peningkaan Mutu Sumber Daya Manusia Pariwisata di Kota Lama dengan bahasa mandarin yang berdurasi 4 hari lamanya.

Kegiatan ini juga rutin dilakukan Disporapar setiap tahun. Dan kebenaran, awal tahun 2019, Kota Semarang yang menjadi tuan rumah untuk kegiatan ini.

Statistik wisatawan Tiongkok ke Indonesia

Dari data wisatawan yang berkunjung ke Indonesia tahun 2018, yang sudah kami rilis di sini, Tiongkok berada di urutan kedua setelah Malaysia.

Animo besar ini dianggap sebagai sebuah ladang yang harus dapat dimanfaatkan oleh Jawa Tengah, terutama Kota Semarang.

Tentang peningkatan SMD

Saat ikut nimbrung rekan media yang sedang wawancara mas Yuliansyah Ariawan, beliau jadi panitia, acara ini dalam setahun bisa dilakukan 4-6 kali.

Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di rumah Popo yang berada di dekat parkiran Kota Lama atau jalan Branjangan Nomor 10, Semarang.

Pelatihan yang diberikan sendiri masih dasar, masih tahap awal. Kedepannya masih ada lagi dan lagi. Setidaknya saat wisman Tiongkok datang, para pemandu dapat menangkap peluang. Sekedar membaca atau mengerti.

Selain peserta dari Kota Lama, ada dari lawang Sewu, dan HPI (Himpunan Pariwisata Indonesia). Namun kenyataannya, ada stakeholder dan masyarakat ikut dalam pelatihan ini. Total peserta yang ikut ada 25 orang.

READ  Kelebihan dan Kekurangan HP Samsung Galaxy J6 Terbaru

Pelatihan sendiri ditekankan pada budaya, dan cara pengejaannya. Aksen yang diajarkan lebih ke Ibu Kotanya, Beijing.

Kota Semarang sendiri termasuk banyak juga dikunjungi wisman dari Tiongkok. Apalagi adanya kawasan Pecinan yang ingin dikunjungi, terutama mencari kuliner.

Saat kami nimbrung dalam pelatihan, memang tidak mudah. Terutama aksen yang harus dikeluarkan.  Beberapa cerita budaya juga dimasukkan dan itu menarik. Pelatihan sendiri dilaksanakan selama 4 hari.

Artikel terkait :
  • Akhir Pekan di Semarang? Yuk, Ikutan Walking Tour Kota Lama
  • Pengerjaan Revitalisasi Kota Lama Berlanjut Hingga Bulan Maret 2019
  • [Event] Peresmian Monod Laras Di Gedung Monod Diephuis Kota Lama Semarang
  • [Agenda] Peringati Hari Wayang Dunia di Semarang, Digelar Pameran Ragam Wayang di Gedung Monod Huis
  • Lainnya
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Ikuti Madilog.id di google News

Business Info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *