MADILOG.ID. Jakarta – Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) melakukan audiensi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).
Audiensi PP GMKI diterima langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar di Kantor BNPT RI. Dalam audiensi yang berlangsung, PP GMKI menyampaikan beberapa pokok pikiran terkait propaganda ideologi radikal hingga persoalan dan dampak dari tindakan-tindakan tersebut di kalangan milenial. Senin, 6 Maret 2023.
“Paham-paham radikal tentu menjadi musuh kita para kaum milenial, terlebih lagi musuh suatu bangsa,” pungkas Sekretaris Umum PP GMKI, Artinus Hulu.
Pembiaran terhadap paham radikal, lanjut Hulu, berimbas buruk pada stabilitas negara.
Tindakan makar, revolusi, demonstrasi, protes sosial yang anarkis, mengganti ideologi, serta berbagai aksi yang merusak menurut PP GMKI hanya akan menimbulkan keresahan, ketakutan dalam masyarakat, hingga konflik horizontal yang berujung kehilangan nyawa.
Melalui pertemuan ini, PP GMKI menyampaikan kesiapannya untuk bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT-RI).
“Terkhusus pada kaum milenial, sinergitas hadir sebagai upaya kongkrit kami sebagai anak muda dalam menangkal paham-paham radikal yang ada,” ungkap Hulu.
Sekretaris Umum PP GMKI itu juga menyampaikan agar elemen mahasiswa/pemuda dapat terus bergerak mengajak segenap komponen pemuda senantiasa bersama menghadapi potensi ancaman paham radikal.
“PP GMKI mempunyai program Rumah Pancasila. Program ini hadir sebagai wadah pembinaan terhadap mahasiswa,” ungkap Hulu.
Sinergitas PP GMKI bersama-sama dengan BNPT nantinya dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kegiatan.
“Seminar, sosialisasi, dialog tematik, dan tentu saja pelaksaan program Rumah Pancasila bisa dikerjakan sebagai wujud pelaksanaan program dengan BNPT bersama kader GMKI di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Selain itu Hulu juga menyebutkan bahwa peran mahasiswa saat ini sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara ini.
“Mahasiswa adalah bagian dari pemuda Indonesia. Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan. Kaum mahasiswa merupakan bahan bakar peradaban Indonesia di masa mendatang,” tegas Hulu.
Generasi sekarang, lanjut Hulu, adalah generasi yang akan menjaga keutuhan negara ini.
Terlebih, bangsa Indonesia sudah memasuki tahun-tahun politik.
Hulu menilai sudah sepatutnya kita bisa mempersiapakan diri dalam menghadapinya.
Mengutip survei Survei Indeks Potensi Radikalisme yang dikerjakan BNPT, terjadi peningkatan isu dan berbagai persoalan radikalisme menjelang tahun-tahun politik.
Tercatat data potensi radikalisme meningkat sebesar 55,12% pada tahun 2017, kemudian 38,4% pada tahun 2019, dan mengalami penurunan 14% pada 2020.
“Meski ada kecenderungan menurun, tapi fakta bahwa tahun politik selalu menghadirkan potensi radikalisme tentu tidak bisa diabaikan. Terlebih tahun depan kita akan melaksanaka perhelatan Pilpres. Tantangannya jelas lebih besar,” pungkas Sekretaris Umum GMKI.
Meski begitu, PP GMKI memberikan apresiasi kerja-kerja BNPT terhadap penurunan potensi. “Semoga tahun ini kita bisa turunkan lagi potensi tersebut,” lanjut Hulu.
PP GMKI segera mengeksekusi program Rumah Pancasila ini dalam waktu dekat dengan kaum muda sebagai target peserta penerima program.
Sinergitas yang akan dilakukan diharapakan dapat berbuah baik bagi sesama kader GMKI terlebih kepada masyarakat Indonesia.
“Terima kasih atas audiensi hangat yang berlangsung bersama Bapak Boy Rafli Amar. Semoga program Rumah Pancasila bisa menjadi pemicu semangat anak muda untuk menggalakkan lagi gerakan kebhinekaan di Indonesia,” tutup Hulu.
Kegiatan audiensi ditutup dengan pelaksaan foto bersama.
Turut hadir dalam audiensi jajaran Pengurus Pusat PP GMKI, Ketua Bidang (Kabid) Aksi dan Pelayanan Steve Josh Tarore, Kabid Pemberdayaan Perempuan Sarina Yuniwati Simamora, Kabid Hubungan Internasional Hans Harapan Siagian, Kabid Ekonomi Kreatif Cesardo AJ Siringgoringo, Kabid Agraria Dan Kemaritiman Barken Yoyakim Rahayan.// FeLai