Mengapa Rekening Dormant Perlu Diwaspadai

Istilah ‘dormant’ dalam dunia perbankan seringkali terabaikan padahal memiliki implikasi signifikan. Saat saldo rekening tidak mengalami transaksi dalam jangka waktu panjang—di Indonesia, lebih dari 1.800 hari—rekening tersebut akan dianggap dormant oleh pihak bank. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada status rekening itu sendiri, tetapi juga bisa mempengaruhi nasabah secara keseluruhan.

Pengertian Rekening Dormant

Rekening dormant merujuk pada rekening bank yang tidak aktif dalam jangka waktu yang ditentukan. Biasanya, bank menetapkan durasi sekitar lima tahun atau lebih dari 1.800 hari untuk memutuskan status sebuah rekening sebagai dormant. Dalam periode ini, tidak ada transaksi debit atau kredit yang mengalir melalui rekening tersebut.

Alasan Kenapa Rekening Menjadi Dormant

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rekening menjadi dormant. Salah satunya adalah kelalaian nasabah yang lupa untuk menutup rekening lama atau tidak lagi memantau saldo rekeningnya. Selain itu, perpindahan kota atau negara dapat membuat nasabah tidak lagi menggunakan rekening bank tertentu. Alasan lainnya adalah preferensi nasabah untuk beralih ke layanan perbankan digital atau metode pengelolaan dana lainnya.

Dampak Dormancy terhadap Nasabah

Rekening yang berstatus dormant menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemilik rekening. Biaya administrasi yang tetap dipungut oleh bank bisa menggerogoti saldo jika tidak ada setoran masuk. Selain itu, status dormant juga bisa mempengaruhi credit score nasabah jika tidak ditangani. Dalam beberapa kasus, setelah periode tertentu, bank bisa menutup rekening tersebut secara otomatis, mengakibatkan hilangnya akses dan dana yang tersisa.

Hubungan antara Rekening Dormant dan Identitas Keuangan

Rekening dormant juga berisiko menjadi target tindak penipuan. Pihak tak bertanggung jawab mungkin memanfaatkan rekening ini untuk transaksi ilegal. Oleh karena itu, memastikan rekening dalam keadaan aktif atau menutup rekening yang tidak digunakan dapat meminimalkan risiko tersebut. Nasabah disarankan untuk selalu update dengan status rekening mereka agar tetap aman.

Saran untuk Mengelola Rekening Dormant

Pertama-tama, penting untuk melakukan audit rutin terhadap seluruh rekening yang dimiliki. Menutup rekening yang tak lagi diperlukan atau memastikan transaksi rutin dilakukan dapat membantu menghindari status dormant. Nasabah juga bisa mengaktifkan notifikasi pada akun mereka agar selalu menerima pemberitahuan atas setiap transaksi.

Masa Depan dan Kebijakan Bank terkait Dormancy

Banyak bank kini lebih proaktif dalam mengingatkan nasabah mengenai kemungkinan dormancy. Dengan meningkatnya penggunaan layanan digital banking, nasabah memiliki lebih banyak cara untuk memantau dan mengelola rekening mereka secara efektif. Bank juga terus mengembangkan kebijakan untuk melindungi nasabah dari potensi risiko yang mungkin muncul akibat rekening dormant.

Secara keseluruhan, meskipun rekening dormant dapat menghadirkan tantangan bagi nasabah maupun institusi perbankan, terdapat berbagai langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini. Dengan memonitor aktivitas rekening secara berkala dan berkomunikasi aktif dengan pihak bank, nasabah tidak hanya dapat menghindari dampak negatif dari dormancy, tetapi juga memastikan pengelolaan keuangan yang lebih stabil dan aman di masa depan.