Laskar Cisadane gagal mempertahankan keunggulan satu gol yang mereka dapatkan pada babak pertama, ketika Paulo Henrique, yang juga mencetak gol bunuh diri, menyamakan kedudukan pada babak kedua pertandingan Liga 1 yang dimainkan di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Jumat tersebut.
“Kita tahu bahwa Persebaya adalah tim kuat juga, secara individu mereka merupakan kumpulan para pemain berkualitas tinggi. Tapi saya kira ini bukan hasil yang kami inginkan, tapi ini adil,” kata Divaldo pada konferensi pers usai pertandingan.
Hasil ini tidak mengubah posisi Persita dalam klasemen liga yang tetap menghuni posisi ke-15 dengan 27 poin, setelah memainkan 25 pertandingan.
Baca juga: Persita imbangi Persebaya 1-1 berkat gol bunuh diri Paulo Henrique
Pada pertandingan kontra Persebaya, Divaldo memainkan penyerang asal Argentina, Ramiro Fergonzi dalam posisi melebar. Dalih sang pelatih adalah pemainya itu suka berlari di tepi lapangan.
“Fergonzi termasuk pemain yang banyak berusaha, kemudian ia merupakan seorang petarung, dia banyak berlari. Semua dapat melihat dia mengalami sakit, tapi tetap berjuang untuk tim,” jelasnya.
“Memang dia mengorbankan dirinya untuk tim, dan kenapa saya taruh dia di posisi itu, saya lihat itu karakteristiknya dia, dia suka berlari,” tutur sang pelatih.
Satu-satunya gol Persita dalam pertandingan ini tercipta akibat kesalahan Paulo Henrique yang memasukkan bola ke gawang sendiri. Meski mengakui ada keberuntungan dalam prosesnya, Divaldo tidak berkecil hati.
“Walaupun itu gol bunuh diri, tapi kami menyerang, kami naik, kami berjuang untuk dapat gol itu. Terus ada beberapa peluang milik kami,” pungkasnya.
Baca juga: PSIS bermain seri 1-1 lawan Dewa United
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024