Mangkraknya kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan HM. Joyo Martono
Mangkraknya transportasi umum terkhususnya Bus yang sembarangan dalam memarkir, menurunkan penumpang dan juga memutar balik secara sembarangan menyebabkan sepanjang jalan Joyo Martono selalu mengalami kemacetan.
Dalam menyikapi hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Kampus STIE Mulia Pratama turun ke jalan ke Kantor Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk mengaspirasikan apa yang menjadi keresahan masyarakat sepanjang jalan Joyo Martono terkhususnya Mahasiswa STIE Mulia Pratama.
Keresahan ini mewakili masyarakat sekitar jalan Joyo Martono dan juga para Mahasiswa STIE Mulia Pratama yang dimana kampus STIE Mulia Pratama berada pada sepanjang Jalan Joyo Martono. Keresahan ini diakibatkan oleh hal-hal yang sudah disebutkan di atas, maraknya bus yang sembarangan memutar balik dan menurunkan penumpang membuat sepanjang jalan itu mengalami kemacetan yang sangat panjang. Hal ini bukan yang pertama kali dilakukan BEM STIE Mulia Pratama untuk menyuarakan permasalahan yang terjadi.
Bahwa pada saat awal BEM STIE Mulia Pratama datang ke Kantor Dishub Kota Bekasi mereka menuntut agar Dishub melakukan tugas dan wewenangnya dengan baik sesuai yang teratur di peraturan peraturan yang ada, namun melihat dari apa yang dilakukan Dishub Kota Bekasi sangat tidak memuaskan dan seperti tidak perduli atas permasalahan tersebut.” ujar ujar Ariesta Mirada Putra (Ketua BEM STIE Mulia Pratama)
“Bahwasanya tindak lanjut dari aksi kemarin hanya sebatas formalitas, dimana hanya berjalan selama satu minggu. Kadishub telah bertindak tidak tegas dan kami menuntut agar Kadishub mengklarifikasi”.
Muhammad Ija selaku orator berucap “Bahwa Kadishub tidak menjalankan tugasnya untuk mengarahkan para bawahannya agar menertibkan serta menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi kami.” Dan Salomo Hutahaean juga selaku orator berucap “Bahwasanya Dinas Perhubungan Kota Bekasi tidak mengindahkan apa yang menjadi aspirasi kami, dan oleh karna itu bahwa Dishub sangat bobrok. Serta kami BEM STIE Mulia Pratama akan tetap mengawal tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Kasus ini sudah beberapa kali di suarakan oleh BEM STIE Mulia Pratama namun tidak ada keseriusan yang diberikan dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi. Walau pada aksi sebelumnya perwakilan dari Kadishub yaitu Sekdis telah turun mengklarifikasi kepada kami tentang permasalahan tersebut, tetapi tindak lanjut yang diberikan hanya sementara dilakukan dan setelahnya mereka tidak melanjutkan tindal lanjut yang mereka lakukan.
Maraknya bus bus tersebut karena adanya terminal bayangan yang juga merugikan negara terkhususnya Kota Bekasi karena bukan hanya menyebabkan kemacetan tapi ini bisa juga menyebabkan kecelakaan bagi pengendara-pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Joyo Martono. Dan juga terminal bus bayangan ini tidak menghasilkan anggaran untuk daerah seperti halnya terminal bus pada umumnya yang menghasilkan anggaran yang akan menaikan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD), sehingga ini merugikan Kota Bekasi.
Mahasiswa disini hadir untuk menjalankan perannya sebagai Agent of Control untuk mengawal para Dishub untuk menjalankan proses tuntutannya dan peran Agent of Change dimana mendorong pihak Dinas Perhubungan Kota Bekasi untuk segera menertibkan serta mengambil tindakan agar permasalahan ini bisa teratasi.
Dan selama aksi tersebut berjalan tidak ada Kadishub ataupun perwakilannya untuk turun mendatangi masa aksi. “Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi tidak berani untuk menemui kami sebagai masa aksi pada hari ini, karna saya berasumsi dia salah satu mafia terminal bayangan yang ada di Jl Joyo Martono. Dan sekali lagi kami selalu saja di hadang oleh aparatur negara yang berusaha melindungi para mafia-mafia yang sedang menikmati fasilitas yang nyaman di dalam sana” ujar Firman Gultom selaku Jenlap Aksi.