Tekad ini disampaikan Emral setelah ditunjuk menjadi pelatih sementara tim seusai pelatih sebelumnya, Mario Gomez, yang diberhentikan menyusul hasil buruk dengan hanya meraih kemenangan, lima imbang, dan tiga kekalahan serta tak kunjung beranjak dari dasar klasemen.
Untuk membawa misi itu, Emral sudah melakukan pertemuan bersama dengan semua elemen klub, dari pemain, ofisial, hingga manajemen.
“Kita menyadari bahwa dua pertandingan terakhir kita kebobolan delapan gol, 1-4 kemudian 0-4. Ini memang pekerjaan yang berat, tapi kami semua optimistis. Semua pemain sudah bertekad untuk bangkit dan semua yang terjadi itu sudah disadari,” kata Emral pada jumpa pers menjelang lag melawan Madura di PTIK, Kamis.
“Kemudian ketika kita lawan PSS kalah di PTIK. Kemarin kita kumpul sama pemain, bahwa pertandingan besok adalah pertandingan final, kita all out. Kami tidak mau jatuh ke Liga 2, kami semuanya harus berada di Liga. Kami fokus ke pertandingan besok dulu. Mudah-mudahan bismillah kita bisa memenangkan pertandingan,” tambahnya.
Sejak kemenangan 3-0 melawan Persita Tangerang Desember lalu, Bhayangkara takluk pada tiga laga selanjutnya dengan statistik sembilan kebobolan dan hanya memasukkan satu gol. Sebaliknya, Laskar Sape Kerrab tak terkalahkan dari tiga laga terakhir dengan memenangkan dua laga terakhir.
Emral menyoroti kelemahan Bhayangkara yang menurutnya sangat lemah soal transisi dan juga kurang fokus sampai akhir laga. Ia meminta dua aspek itu diperbaiki melawan tim asuhan Mauricio Ferreira de Souza itu.
Baca juga: PSSI selesaikan kursus penilai wasit gelombang kedua
“Jangan kebobolan dulu, kalau kita kebobolan dulu lantas cetak gol terus kebobolan lagi artinya kalah juga, yang jelas gak kebobolan dan harus cetak gol ke gawang lawan,” kata pria 65 tahun itu.
Ia menyadari tim Madura merupakan tim kuat yang kini sedang mengejar akhir kompetisi di zona Championship Series (peringkat 1-4).
Namun, dengan tekad, niat, dan semangat pantang menyerah, ia yakin tiga poin untuk tim asuhannya pada laga besok bukan tidak mungkin untuk diraih.
“Kita harus optimistis, kalau dari pelatih gak optimistis gimana para pemainnya. Ini tekad. Masalah hasil kita serahkan pada Yang Maha Kuasa. Secara tekad kita, niat kita, ingin memenangkan pertandingan karena kami merasa malu kita degradasi,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Witan Sulaeman yang meminta timnya tampil all out untuk bertahan di Liga 1.
“Kita semua bertekad, besok dan sisa laga adalah pertandingan final buat kita semua. Kita harus berjuang dan harus mati-matian setiap laga kalau kita ingin bertahan di Liga 1,” ucapnya.
Baca juga: Bali United rancang opsi rotasi pemain andalan
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024